Entah
dari mana mulanya khasiat sarang burung walet (Collocalia fuciphaga) cukup
terkenal di seantero dunia. Sarang burung anggota famili apodiae ini
sejak puluhan bahkan mungkin ratusan tahun lalu
diyakini punya khasiat dalam memberikan kesegaran dan bahkan untuk
menjaga kesehatan tubuh manusia. Mitos baik untuk
kesehatan muncul dari pengalaman pengguna yang semula disampaikan dari mulut ke
mulut itu kemudian disebarluaskan pula oleh media massa. Itulah setidaknya yang
dipercaya masyarakat Indonesia dalam sebuah laporan penelitian Riset
Unggulan Nasional Terpadu.
Ada 3 kelompok responden yang diteliti,
masyarakat, awam, pengusaha dan ilmuwan, mengatakan bahwa sarang walet punya
banyak keampuhan. Antara lain menjaga kesegaran tubuh, meningkatkan vitalitas,
obat awet muda, memelihara kecantikan dan menghambat kanker.Menurut dr Cheng Ce
yang ditemui di Cianjur,liur dari kelenjar glandula sub lingualis itu dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, bukan berarti mengobati penyakit.
inilah khasiat air liur dan sarang burung
walet
Bahkan salah satu senyawa turunannya azitothymidine telah
diteliti bisa melawan AIDS. Istimewanya lagi, sarang walet sumber asam
amino yang lengkap. Tercatat sekitar 17 asam amino esensial, semi esensial dan
non-esensial yang dimiliki. Salah satunya kini dikembangkan oleh
peneliti-peneliti di barat sebagai pelawan stroke dan kanker.
Mineral-mineral sarang walet tak kalah manjurnya untuk mendukung aktivitas
tubuh.
|
Ada 6 mineral yang sudah diketahui seperti kalsium, besi,
phospor, kalium dan natrium. Di dalam tubuh, kalsium berperan untuk
pembentukan tulang. Sayangnya, mineral dan senyawa penting sarang walet
mudah lenyap. Oleh karena itu, Dr. Kong Yun Cheung dari Universitas
Hongkong, menyarankan sarang walet tidak perlu di cuci, sebab glikoprotein
akan terbuang, toh sup sarang walet tetap menunjukkan manfaat sugesti
penyantaplah yang diduga jadi obatnya.
|
selain itu juga sarang burung walet mengandung protein yang
berbentuk glikoprotein yang merupakan komponen terbesar selain karbohidrat,
lemak, dan air. Jumlahnya mencapai 50 persen. Di tubuh, protein berperan
sebagai zat pembangunan. Ia membentuk sel – sel dan jaringan baru serta
berperan aktif selama metabolisme protein asal hewan diakui lebih gizi
lantaran punya ikatan senyawa lebih kompleks dari pada protein nabati.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar